Sistem Kendali PLC
PLC pertama kali
dikembangkan/dirancang oleh perusahaan General Motor pada tahun 1968 hingga akhir
tahun 1970, sistem otomatis mesin dikendalikan oleh relay elektromagnet. Dengan
semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tugas-tugas pengendalian dibuat
dalam bentuk pengendalian terprogram yang dapat dilakukan antara lain
menggunakan PLC. Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar diinterfis
sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali.
Dalam sistem
otomatis, PLC merupakan jantung sistem kendali. Dengan program yang disimpan
dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem melalui
sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program menentukan
rangkaian aksi pengendalian peralatan output luar.
Diagram Blok PLC
Dengan adanya perubahan dari kondisi input yang kemudian diolah oleh PLC dan selanjutnya perintah-perintah dari input akan ditransfer oleh PLC ke outputnya, yang kemudian dapat dignakan untuk menggerakan mesin-mesin atau suatu alur proses produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram blok dibawah ini :
Gambar
3.1Skema Sistem PLC
CPU dan Memory
CPU
(Central Processing Unit) adalah unit
yang berisi mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. Ia
mengeksekusi program,memproses sinyal input/output, dan mengkomunikasikan
dengan peralatan luar.
Memory
adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai.Sistemoperasi
sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan
PLC. Program kendali disimpan dalam memory pemakai.
PSU (Power Supplay Unit)
Power Supplay 24 VDC
berfungsi untuk memberi tegangan ke modul I/O rangkaian PLC dan 5 VDC untuk
rangkaian PLC.
Peralatan Program
Berfungsi untuk membuat
rangkaian kontrol/program tertentu yang telah dirancang sebelumnya.
Input Modul dan Output Modul
Modul rangkaian yang
digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Input modul untuk
mendeteksi sinyal masukan, menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan
sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistemdan melindungi peralatan elektronik yang
sensitif terhadap tegangan luar. Output modul untuk menyesuaikan sinyal dari
PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan output dan melindungi peralatan
elektronik yang sensitif (CPU PLC) terhadap tegangan luar.
Berikut ini merupakan
jenis input pada PLC yang umum dijumpai dipasaran :
1. Input
tegangan DC 12-24 Volt
2. Input
tegangan AC 220-240 Volt
3. Input
tegangan AC/DC 12-24 Volt
Rangkaian internal modul input PLC
Gambar 3.2 Input Tegangan
DC
Seperti halnya dengan
input, ada tiga jenis output PLC yang juga populer dipasaran antara lain :
1.
Output Relay : Beban
yang dikontrol bisa AC atau DC
2.
Output Transistor :
Beban yang dikontrol terbatas jenis DC
3.
Output Triac : Beban
yang dikontrol terbatas jenis AC
Rangkaian internal
modul output
Gambar 3.3 Output Jenis Transistor
Gambar 3.5 Output Jenis
Relay
Gambar 3.4 Output Jenis
Triac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar